Oleh: Maliki Utama Putra (Biologi 2007)
Kedatangan bulan Ramadhan merupakan momen
 yang memiliki keistimewaan tersendiri bagi seluruh umat muslim karena 
berbagai macam kebaikan yang ditawarkan di dalamnya. Hal tersebut turut 
dimanfaatkan oleh Lembaga Dakwah Mahasiswa Sekolah Ilmu dan Teknologi 
Hayati ITB dengan menyusun agenda yang terangkum sebagai proyek dengan 
sebutan “Peramal” atau Pelayanan Ramadhan Al-Hayaat. Salah satu agenda 
penting yang dijalankan berjudul “Ramadhan Dengan Mereka” (RDM)  yang 
melibatkan anak-anak di sekitar Pasar Ciroyom sebagai salah satu bentuk 
apresiasi terhadap realita masyarakat yang tersembunyi di balik gemerlap
 kehidupan perkotaan, khususnya di Kota Bandung. Kegiatan
 ini berlangsung pada tanggal 5-6 September 2009 dan mengambil tempat di
 sekitar kompleks Pasar Ciroyom dengan bimbingan dari berbagai pihak 
yang tergabung dalam organisasi yang dikenal dengan nama “Rumah Belajar 
Sahaja Ciroyom.” Melalui kegiatan ini, anak-anak Pasar Ciroyom dengan 
berbagai latar belakang yang mereka jalani sempat menjelaskan 
seluk-beluk kehidupan mereka yang sebagian besar memuntahkan emosi para 
pendengarnya.
Cukup banyak manfaat yang saya peroleh 
dengan mengikuti kegiatan ini. Seringkali kita beranggapan bahwa dengan 
memberikan uang kecil atau receh bagi anak jalanan sudah merupakan wujud
 kepedulian kita bagi mereka, akan tetapi kenyataannya tidak demikian. 
Uang yang mereka peroleh tidak lain hanya untuk memenuhi kebutuhan 
sesaat mereka yang bahkan di luar kebutuhan primer yang orang ketahui 
seperti makan dan minum. Contoh yang terlihat pada anak-anak Pasar 
Ciroyom adalah bagaimana uang tersebut digunakan untuk memenuhi 
ketergantungan mereka pada benda-benda yang adiktif seperti rokok dan 
Lem Aibon (metonimia). Dari informasi tersebut saya kembali menyadari 
pentingnya menempuh solusi lain terutama yang bersifat jangka panjang 
sehingga bentuk dari kepedulian kita terwujudkan dengan baik sedikit 
demi sedikit dengan ikut membaiknya kehidupan mereka.
Kemiskinan tidak dipungkiri menjadi akar 
permasalahan yang terlihat pada anak-anak Pasar Ciroyom yang saya temui,
 namun tidak selalu hal tersebut dapat dijadikan alasan untuk 
mempertahankan keadaan yang dialami oleh mereka saat ini. Kemiskinan 
merupakan faktor yang bersifat statis dengan manusia yang menjalani 
sebagai faktor dinamisnya sehingga perubahan yang diinginkan selayaknya 
bukan merupakan hal yang mustahil untuk diwujudkan. Pendidikan saya rasa
 harus menjadi hal yang dititikberatkan. Dengan pendidikan, banyak hal 
baru yang akan mereka peroleh dibandingkan kehidupan lampau mereka yang 
hanya dihabiskan di jalan dengan aktivitas yang sama setiap harinya. 
Karena hal-hal tersebut diharapkan mereka dapat keluar dari zona nyaman 
mereka dan termotivasi untuk kembali membentangkan impian hidup mereka 
dalam ruang lebih luas yang tercipta oleh pendidikan serta dorongan 
moril yang melimpah dari lingkungannya.

0 comments:
Post a Comment