Oleh: Seseorang-yang-namanya-minta-dirahasiakan
Kalo
 lagi ngebaca sejarah dan cerita-cerita seputar rumah tangga Nabi 
Muhammad dan istri-istri beliau, bawaannya mau senyum-senyum aja 
sendiri…. (mungkin ilustrasi lebih jelasnya seperti dah kayak orang ga 
waras, dengan wajah yang mupeng)
Biasanya suka dikatain sama temen “dasar Hanip!”
Artinya?
Cari sendiri aja lah, malu saya ngartiinnya…
Cerita-cerita
 indah, whoooho, siapa yang ga sabar sih kalo udah denger cerita kayak 
begitu, pasti malemnya bawaannya ga bisa tidur nyenyak, dan ngiri sama 
kakak kelas yang dah ngeduluin, atau mungkin ekstrimnya malah ngiri sama
 mamah papah sendiri….
Parah itu mah,,,,
tapi selaku wanita yang beriman (ehem), sempet kebayang juga, kalau nanti harus menghadapi ujian yang namanya poligami…
Widih, jujur aja, saya sendiri masih mengalami sindrom aneh setiap mandengar kata-kata ini…nama sindromnya “Sudden paralize“
Abis denger kata ini, bawaannya langsung diem aja,dan mikir rada lama…
Kenapa mikir rada lama?
Karena sejujurnya hati ini berperang antara menyetujui dan menentang…
Berat, berat….
Sebenernya
 sih bahasa Indonesianya harusnya poligini, sebab poligami itu berarti 
adanya pernikahan dengan pasangan yang lebih dari satu, entah suami yang
 punya banyak istri, ataukah justru istri yang mempunyai banyak suami….
Jadi 
harusnya saya ga usah takut-takut amat pas denger kata poligami, kan 
kemungkinannya bisa aja istrinya yang punya banyak suami (wheleh-wheleh,
 ntar susah ngurusinnya. Lagian orang setia emang ga tega kalau harus 
mendua apalagi meniga ,,, naon deuih)
Poligami sendiri memang diperbolehkan dalam Islam
Seperti
 dalam Surat An-Nisaa ayat 3, menerangkan bahwa diperbolehkan bagi 
laki-laki untuk memperistri wanita maksimal empat orang…..
“Dan
 jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) 
perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah 
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian 
jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang 
saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih 
dekat kepada tidak berbuat aniaya.“ (An-Nisaa : 3)
Di
 ayat ini diterangkan adanya perlakuan yang adil. Mungkin artiannya 
kayak gini, jika takut gak bisa berbuat adil, ya kawinnya sama satu 
wanita aja. Gitu.
Nah, ada golongan orang yang menentang poligami dengan alasan dari ayat berikut:
“Dan
 kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara 
isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, Karena 
itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga
 kamu biarkan yang lain terkatung-katung. dan jika kamu mengadakan 
perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), Maka Sesungguhnya Allah
 Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.“ (Qs An-Nisaa 129)
simpulan, kalau mau mengawini lebih
 dari satu wanita, kamu harus adil, tapi di surat yang lain disebutkan 
kalau manusia tidak pernah bisa adil. Jadi, kesimpulannya ya jangan 
poligami aja.. heheh (kesenengan)
Oalah koq jadi bingung…..
Percaya Al Quran itu perfect?
Percaya
Kalau 
begitu pasti akan ada penjelasan yang logis buat 2 ayat yang saling 
berkontradiksi ini. Ga mungkin kan antara ayat yang satu dengan ayat 
yang lain saling bertolak belakang….. Ya engga?!
Jadi
 gini, kalo sebenernya manusia itu memang gak bisa untuk adil dari 
masalah hati. Biarlah hati itu urusan Allah. Adil yang sifatnya fikriyah
 ga wajib untuk selalu di buat adil, karena ini adalah fitrah, Allah 
yang ngatur. Tapi kalau urusan yang sifatnya jasadiah, manusia wajib 
adil.
“Hai
 orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu 
menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan 
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu 
untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat 
kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha 
mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ( Qs Al Maidah 8 )
Tuh
 kan, disebut-sebut mulu kata adil, dan perintah untuk adil. Jadi 
sebenernya, manusia memiliki potensi untuk berlaku adil. Tapi kembali 
lagi, karena masalah hati itu bukan manusia yang mengatur, jadi unutk 
adil di urusan yang satu ini biarlah menjadi urusan Allah. Wong Nabi 
Muhammad aja ketika ditanya oleh sahabat mengenai siapa orang yang 
paling dicintainya pada masa itu, dia menjawab bahwa wanita yang paling 
dicintainya pada saat itu adalah Aisyah, dan laki-laki yang
 dicintainya pada saat itu adalah Abu Bakar. Tuh kan, Muhammad, insan 
yang paling mulia, pemimpin yang paling T-O-P B-G-T aja ga sanggup adil 
dalam urusan hati. Jadi tenang saja.
Lho 
tenang gimana, karena penjelasan barusan mematahkan alasan kebanyakan 
wanita yang menolak dipoligami. Ya saya juga ga tenang, ya tapi memang 
itu penjelasannya.
Sampai saat ini saya masih mengira-ngira apa yang saya lakukan kalau dapet cobaan macam begini. Mungkin akan……gak tau
 deh. Gak mau mikirin. Soalnya, orang dengan sifat posesif kompulsif, 
dan melankolis kayak saya mungkin udah jelas apa yang bakal dilakuin. 
Yang kepikiran sih baru satu, nangis (dasar cengeng). Heheh, simpel amat
 yak.
Gimana kalo minta cerai aja?
Memang
 ada kesempatan buat wanita untuk meminta cerai, atau namanya khulu’. 
Tetapi harus didasari oleh suatu yng syar’i, misalnya KDRT, atau lain 
sebagainya. Bukan karena di poligami yang jelas-jelas diperbolehkan oleh
 agama, dengan syarat dan ketentuan berlaku, pastinya….
Diri
 saya pribadi sebenarnya masih belum tau apakah saya bisa menerima bila 
itu terjadi pada diri sendiri. Cuma waktu yang akan menjawab 
(mudah-mudahan ga ngerasain deh, heheh…=p). Tapi kesimpulan dari tulisan
 kali ini adalah bahwa poligami itu boleh tapi dengan syarat dan 
ketentuan yang berlaku, dan akan ada bergunung-gunung kemuliaan yang 
insya Allah seorang wanita akan dapatkan ketika ia sanggup bertahan pada
 kondisi sulit tersebut.
Saya
 harap sih akan ada postingan mengenai poligami, tapi yang mengangkatnya
 tetap satu spesies dengan saya, tapi beda jenis (jantan maksudnya). 
Biar akan ada brain storming. Misal, sebenernya laki-laki itu tega ga 
sih menduakan wanita…. (heheh,,,), gak kasian apa, dan lain sebagainya.
Mohon
 maaf pabila ada kata-kata yang tidak berkenan, sesungguhnya yang salah 
datangnya dari diri saya pribadi yang dhoif, dan yang benar datangnya 
dari Allah. Semoga kita semua dapat mengambil manfaat dari tulisan ini.
Jangan lelah untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin.

0 comments:
Post a Comment