Event

Event
Kegiatan mahasiswa yang akan, sedang, dan telah dilakukan.

Info dan Pengumuman

Info dan Pengumuman
Info tentang organisasi, anggota, majelis ilmu, dan berita eksternal lainnya.

Wahana Berpendapat

Wahana Berpendapat
Silahkan menyampaikan saran, kritik, dan pendapatnya.

cover photo

cover photo

MALIK BIN DINAR

| Tuesday, December 15, 2009
Oleh : Okta Noviantina (Biologi 2007)


MALIK BIN DINAR, seorang sufi asal Persia , meninggalkan kisa pertobatan yang menggugah. Bertampang keren dengan harta yang melimpah, Malik masih juga punya angan untuk diangkat menjadi takmir masjid agung yang baru dibangun Mu’awiyah di Damaskus. Maka rajinlah ia pergi ke mesjid itu. Di salah satu pojoknya, ia bentangkan sajadah dan selama setahun terus-menerus beribadah seraya berharap agar setiap orang yang melihatnya tersentuh.

“Alangkah munafiknya engkau ini” bisik hatinya. Setelah setahun berlalu, bila malam datang, ia keluar dari mesjid itu dan pergi bersenang-senang. Pada suatu malam., di tengah-tengah keasyikannya bermain musik, tiba-tiba dari kecapi yang dimainkannya seperti terdengar suara: “Malik, mengapalah engkau belum juga bertobat?” Hatinya bergetar, kecapi dilemparkannya dan ia bergegas ke mesjid.

Selama setahun penuh aku berpura-pura mengembah Allah,”kata fajar budinya. “Bukankah lebih baik jika Kusembah Allah dengan sepenuh hati? Alangkah hinanya beribadah sekedar untuk kedudukan. Bila orang hendak mengangkatku sebagai takmir mesjid, aku tak mau menerimanya” Untuk pertama kalinya malam itu ia shalat dengan khusuk dan ikhlas.

Keesok harinya, orang-orang yang berkumpul di masjid seperti baru tersadar, “Hai, lihatlah dinding masjid telah retak-retak.Kita harus mengangkat seorang pengawas untuk memperbaikinya.” Mereka bersepakat, Malik lah orang yang tepat. Menungguinya hingga usai shalat, mereka lantas berkata: “Kami memohon kepadamu, sudilah menerima pengangkatan kami.”

“ya Allah,” seru Malik, “setahun penuh aku menyembahmu secara munafik dan tak seorangpun memandangku. Kini, seterah kuserahkan jiwaku pada-Mu dan bertekad tak akan menerima jabatan itu, Engkau menyuruh dua puluh orang menghadapku untuk mengalungkan tugas itu ke leherku. Demi kebesaran-Mu, aku tak menginginkan pengangkatan atas diriku.”

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright © 2010 Al-Hayaat | Design by Dzignine