Oleh : Ahliana Afifati (Biologi 2007)
Alhamdulillah nemu juga artikel 
keren..hehe. setelah dikompil2, diedit, dan ditambahkan pengetahuan yang
 afi tau,, jadilah notes ini. 
semoga bermanfaat ya
Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya itu ditegaskan dalam banyak 
ayat. Beberapa informasi di dalam ayat-ayat ini sedemikian rinci. 
Beberapa di antaranya sebagai berikut:
1. Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya
(spermazoa).
(spermazoa).
2. Sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi.
3. Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah.
4. Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di dalam rahim.
Penjelasan :
.Setetes Mani.
Sebelum proses fertilisasi (baca : pembuahan) terjadi, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu dan menuju sel telur yang jumlahnya hanya satu setiap siklusnya (hanya satu loh :p ). Sperma-sperma melakukan perjalanan yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur karena saluran reproduksi wanita yang berbelok2, kadar keasaman yang tidak sesuai dengan sperma, gerakan ‘menyapu’ dari dalam saluran reproduksi wanita,dan juga gaya gravitasi yang berlawanan (lihat? susah tauu sperma ketemu sel telur. makanya orang yang aborsi itu PARAH banget dosanya dan ga bersyukurnya!)
Sebelum proses fertilisasi (baca : pembuahan) terjadi, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu dan menuju sel telur yang jumlahnya hanya satu setiap siklusnya (hanya satu loh :p ). Sperma-sperma melakukan perjalanan yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur karena saluran reproduksi wanita yang berbelok2, kadar keasaman yang tidak sesuai dengan sperma, gerakan ‘menyapu’ dari dalam saluran reproduksi wanita,dan juga gaya gravitasi yang berlawanan (lihat? susah tauu sperma ketemu sel telur. makanya orang yang aborsi itu PARAH banget dosanya dan ga bersyukurnya!)
Nah,Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel 
telur. Sel telur, hanya akan membolehkan masuk SATU sperma saja 
(persaingan ketat, kawan :p). Setelah masuk dan terjadi fertilisasi 
pun,,belum tentu si zygot ini (bahasa biologinya : konseptus) menempel 
di tempat yang tepat di rahim. kemungkinan salahnya banyak loh. dan 
sekali salah, bisa berbahaya buat ibunya. Alhamdulillah kita masih 
normal dan mungkin mamah kita ga mengalami gangguan pada masalah itu, 
maka, bersyukurlah teman 
 
Dari uraian di atas,,terlihat bahwa bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya.
Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an :
“Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?” (QS Al Qiyamah:36-37)
“Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?” (QS Al Qiyamah:36-37)
Seperti yang telah kita amati, Al-Qur’an memberi tahu kita bahwa 
manusia tidak terbuat dari mani selengkapnya, tetapi hanya bagian kecil 
darinya. manusia juga terbuat dari sel telur ibunya. Bahwa tekanan 
khusus dalam pernyataan ini mengumumkan suatu fakta yang baru ditemukan 
oleh ilmu pengetahuan modern itu merupakan bukti bahwa pernyataan 
tersebut berasal dari Ilahi.
.Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur 
wanita,terbentuk sebuah sel tunggal. Sel tunggal yang dikenal sebagai 
“zigot” dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan 
membelah diri hingga akhirnya menjadi “segumpal daging”. Tentu saja hal 
ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop. dan 
jangan dikira prosesnya simpel dan mudah. prosesnya kompleks dan kritis,
 teman! di setiap proses pembelahannya, kalo sampe ada kesalahan kecil 
sedikiiit aja pas tahap2 tertentu,, fetus bisa mengalami kecacatan..
lanjut lagi, ya.
Tapi, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Kenal istilah plasenta kan?? nah, tempat menempelnya embryo dengan rahim ibu itu disebut plasenta..
Tapi, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Kenal istilah plasenta kan?? nah, tempat menempelnya embryo dengan rahim ibu itu disebut plasenta..
Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya (Moore, Keith L., E. Marshall Johnson, T. V. N. Persaud, Gerald C. Goeringer, Abdul-Majeed A. Zindani, and Mustafa A. Ahmed, 1992, Human Development as Described in the Qur’an and Sunnah, Makkah, Commission on Scientific Signs of the Qur’an and Sunnah, s. 36). jadi ungkapan anak adalah darah dan daging bapak ibunya itu sangat benar sekali. karena bener2 nempel di daging ibu, dan dapet darah dari ibu..
Di sini, pada bagian ini, satu keajaiban penting dari Al Qur’an 
terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu, 
Allah menggunakan kata “‘alaq” dalam Al Qur’an:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah 
menciptakan manusia dari ‘alaq (segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmulah
 Yang Maha Pemurah.” (QS Al ‘Alaq:1-3)
Arti kata “‘alaq” dalam bahasa Arab adalah “sesuatu yang menempel 
pada suatu tempat”. Kata ini secara harfiah digunakan untuk 
menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
.Pembungkusan Tulang oleh Otot.
Sisi penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat 
Al Qur’an adalah tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu. 
Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa dalam rahim ibu, mulanya 
tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang 
membungkus tulang-tulang ini.
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal 
darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami 
jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan 
daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka 
Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (QS Al Mu’minun:14)
Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio 
dalam rahim ibu. Hingga akhir-akhir ini, para ahli embriologi 
beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara 
bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak orang yang menyatakan bahwa ayat
 ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun, penelitian canggih 
dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan perkembangan 
teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al Qur’an adalah benar 
kata demi katanya.
Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan 
dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan 
dalam ayat tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai 
mengeras. Kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar 
tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini.
Peristiwa ini digambarkan dalam sebuah terbitan ilmiah dengan kalimat berikut:
Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan 
tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu 
ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di 
sekeliling bentukan tulang. (Moore, Developing Human, 6. edition,1998.)
.Tiga Tahapan Bayi Dalam Rahim.
Dalam Al Qur’an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.
“… Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam
 tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, 
Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) 
selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (Al Qur’an, 39:6)
Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa 
seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang 
berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan 
embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu.
 Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai 
fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. 
Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama
 dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:
“Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua 
setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan 
janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran.” (Williams P., Basic 
Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)
Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan
 seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim
 adalah sebagaimana berikut:
- Tahap Pre-embrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan
 terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding
 rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel 
penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan
 (bahasa biologinya disebut lapisan lembaga ektoderm, mesoderm, endoderm
 :p)
- Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa 
ini bayi disebut sebagai “embrio”. Pada tahap ini, organ dan sistem 
tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut. pada 
tahap ini juga terjadi pembentukan organ2 tubuh. dan pengaturan posisi, 
sumbu tubuh, dan pembentukan tubuh. pernah nyadar ga kalo kita, manusia 
itu, sebelum tahap ini adalah sebuah KEPING ! jadi ga keping lagi ya 
karena adanya tahap2 ini.. 
 
- Tahap fetus
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai “fetus”. 
Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga 
masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus 
menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun 
pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap
 ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan 
berlanjut hingga minggu kelahiran.
.Yang Menentukan Jenis Kelamin Bayi.
“Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.” (QS An Najm:45-46)
Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan 
biologi molekuler telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi 
yang diberikan Al Qur’an ini. Kini diketahui bahwa jenis kelamin 
ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak 
berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini.
Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 
46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai 
kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut “XY” pada pria, dan “XX” pada
 wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang 
menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang 
mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen 
yang mengkode sifat-sifat kewanitaan.
Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang 
salah satu dari kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam 
keadaan berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin, yang 
membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X. 
Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang 
berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. 
Jika satu sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan 
sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir berjenis 
kelamin pria.
Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita.
.Saripati Tanah dalam Campuran Air Mani.
Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Cairan ini 
justru tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan. 
Cairan-cairan ini mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang 
diperlukan untuk menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di 
pintu masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan 
sperma.
Yang cukup menarik, ketika mani disinggung di Al-Qur’an, fakta ini, 
yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa mani
 itu ditetapkan sebagai cairan campuran:
“Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, 
lalu Kami beri dia (anugerah) pendengaran dan penglihatan.” (Al Qur’an, 
76:2)
Di ayat lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan ditekankan bahwa manusia diciptakan dari “bahan campuran” ini:
“Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai 
menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya
 dari sari air yang hina.” (Al Qur’an, 32:7-8)
Kata Arab “sulala”, yang diterjemahkan sebagai “sari”, berarti bagian
 yang mendasar atau terbaik dari sesuatu. Dengan kata lain, ini berarti 
“bagian dari suatu kesatuan”. Ini menunjukkan bahwa Al Qur’an merupakan 
firman dari Yang Berkehendak Yang mengetahui penciptaan manusia hingga 
serinci-rincinya. Yang Berkehendak ini ialah Pencipta manusia. 

0 comments:
Post a Comment