Oleh : Arni Rahmawati (Biologi 2007)
Assalaamualaikum Wr.Wb.
Yup! Kalo ada yang ngejawab burung hud, jawabannya tepat banget!!!
Dan inilah tema kita kali ini. Burung Bandung dan Bird Watcher-nya.
Burung adalah semua binatang yang
termasuk ke dalam kelas aves. Sebagian besar anggotanya memiliki
kemampuan terbang akibat spesialisasi forelimb-nya menjadi struktur
sayap. Namun, kemampuan terbang dari setiap anggota kelas ini tentu
berbeda-beda. Contoh: penguin tidak bisa terbang, namun bisa berenang.
Hal ini berkaitan dengan perbedaan perkembangan struktur pendukung
lainnya, seperti kekuatan otot (jantung), kondisi paru-paru dan bentuk
aerodinamis tubuh. Sebagai faktor eksternal, lingkungan yang menjadi
habitat bagi setiap spesies juga bisa memberi pengaruh, karena
lingkungan bisa men-trigger adaptasi dari spesies tersebut.
Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia.
Berdasarkan persebaran dan habitatnya, burung bisa dibedakan menjadi 4 kelompok besar sebagai berikut.
- Burung pantai dan pesisir (pantai, hutan mangrove, hutan pesisir, dll).
- Burung hutan dataran rendah
- Burung hutan dataran tinggi dan pegunungan
- Burung daerah terganggu (desa, kota, taman, kebun)
Nah … Bandung, kota kita tercinta ini,
termasuk ke dalam wilayah dataran tinggi dan pegunungan. Jadi, kalau
kita mengamati burung di wilayah hutan di sekitar Bandung, seharusnya
burung dari kelompok ketigalah yang ada di wilayah tersebut. Namun,
karena wilayah di sekitar Bandung lebih banyak merupakan wilayah
terganggu, maka burung kelompok empatlah yang biasanya lebih banyak kita
temukan.
Berikut adalah beberapa jenis burung yang biasa terdapat di Kota Bandung dan sekitarnya.- Pipit (Lonchura leucogastroides)
- Kacamata biasa (Zosterops palpebrosus)
- Burung Madu Kuning (Nectarinia jugularis)
- Betet (Psittacula alexandri)
- Cabe jawa (Dicaeum trochileum)
- Gelatik batu (Parus major)
- Tekukur (Streptopelia chinensis)
- Kutilang (Pycnonotus aurigaster)
- Walet sapi (Collocalia esculenta)
- Caladi tilik (Piccoides moluccensis)
- Cinenen kelabu (Orthotomus ruficeps)
- Wiwik kelabu (Cacomantis merulinus)
- Kerak kerbau (Acridotheres javanicus)
- Ungkut-ungkut (Megalaima haemacephala)
- Caladi ulam (Dendrocopus macei)
- Serindit jawa (Loriculus pusillus)
- Cinenen pisang (Orthotomus sutorius)
- Wiwik Incuing
- Burung Gereja Eurasia (Passer montanus)
- Puyuh batu (Turnix suscitator)
- Koak (Nycticorax nycticorax)
- Kerak ungu (Acridotheres tristis)
- Punai pengantin (Treron sp.1)
- Punai lenguak (Treron sp.2)
- Merpati batu (Columba livia)
- Dll.
- Tidak memakai pakaian dengan warna mencolok. Burung memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap rangsang visual. Burung dengan mudah akan menghindar jika melihat objek dengan warna mencolok. Karena itu, usahakan untuk selalu memakai pakaian dengan warna gelap (hitam, hijau tua, dll) selama pengamatan.
- Tidak ribut. Burung juga sensitif terhadap suara. Meskipun burung yang diamati termasuk ke dalam kelompok burung daerah terganggu, ribut selama pengamatan tetap merupakan metode ampuh dalam mengusir burung. Karena itu, keep silent is the best.
- Jaga jarak. Amati dari jarak yang cukup dekat untuk bisa mengamati burung dengan optimum. Namun, tetap jaga jarak dalam kisaran aman, sehingga burung tidak merasa terganggu.
- Bawa alat pendukung seperlunya. Usahakan untuk membawa binokuler ataupun monokuler. Alat tersebut akan sangat membantu untuk mengamati burung yang berada dalam jarak pandang cukup jauh. Selain itu, penggunaan kamera beserta lensa tele juga akan sangat membantu untuk dokumentasi hasil pengamatan. Perlengkapan lain yang bisa dipakai adalah note dan alat tulis lain untuk mencatat. Tapi jangan terlalu banyak membawa barang karena akan membebani kita selama pengamatan.
- Lainnya: coba tanya bird watcher di sekitar kamu. Di Bandung ini, kamu bisa menghubungi komunitas bird watche seperti Bicons dan KPB yang ada di SITH-ITB.
Wassalam
0 comments:
Post a Comment