Oleh: Arekha Bentangan (Mikrobiologi 2008)
Damascus Sabre |
Pedang Damaskus pertama kali dikenal oleh para tentara
salib yang secara langsung menyaksikan senjata ini pada pertempuran dengan
pasukan muslim pada sekitar tahun 1750. Pedang menawan ini dikenal dengan
sebutan baja “berair”. Dijuluki seperti itu dikarenakan terdapat pola garis seperti ombak berwarna gelap dan terang serupa dengan pola air pada seluruh permukaan
logam. Ada banyak cerita yang beredar mengenai kemampuan pedang ini, Dikatakan
bahwa pedang ini cukup kuat untuk membelah batu besar, dan bila pedang
diletakkan dan di atasnya dijatuhkan kain sutra, maka kain akan terbelah menjadi
dua tanpa terlihat bekas potongan. Dalam kisah lain juga diceritakan bahwa
pedang ini dapat memotong pedang lawan dalam sekali tebas tanpa menyebabkan
kerusakan sedikitpun, dan dapat diduga, tebasan selanjutnya merupakan hal
terakhir yang dilihat oleh para musuh. Reputasi tersebut yang sangat
mengintimidasi para pasukan salib yang tengah menginvasi wilayah kependudukan
umat islam.
Wave Pattern Close up of Islamic Sabre #10, made by Assad Ullah in the 17th Century. |
Pada masa
itu, Damaskus berada dalam kekuasaan Dinasti Ayyubiyah. Ibnu Asakir (wafat pada
1177 M) dalam bukunya berjudul “Sejarah Kota Damaskus” juga mengisahkan kota
yang sempat menjadi ibu kota Dinasti Umayyah pada abad ke-7 M dan 8 M itu
sebagai pusat pembuatan pedang yang kesohor. Pedang buatan Damaskus yang kerap
disebut sebagai pedang Persia sangat lentur dan ulet. Kehebatan pedang dari
dunia Islam sempat membuat peradaban Barat terperangah dan terkagum-kagum.
Damascus Blacksmith 1900 |
Salah satu
penyebab kekalahan pasukan salib ialah faktor peralatan tempur. Walaupun
pasukan Salib memiliki jumlah pasukan yang lebih besar, namun pasukan muslim
memiliki kuda perang yang tangguh dan memiliki perlengkapan dan persenjataan
yang lebih baik, misalnya baju perang yang ringan dan kuat sehingga dapat
bergerak dengan lincah serta bersenjatakan pedang Damaskus.
Nanoteknologi
Dengan teknologi terkini, diketahui bahwa efek pola
air yang dimiliki oleh pedang Damaskus diperoleh dengan menempa baja yang
mengandung proporsi jumlah karbon yang besar. Daerah gelap pada permukaan
pedang akibat pola yang dibuat residu karbon, sedangkan pola terang dibentuk
oleh partikel ikatan karbit besi. Kandungan karbon yang tinggi memungkinkan
diperolehnya pedang dengan ketahanan tinggi, namun kehadiran karbon di campuran
bahan mentah sangat sulit atau hampir tidak mungkin untuk dikontrol. Terlalu
sedikit karbon menyebabkan pedang menjadi lemah, namun terlalu banyak karbon
menyebabkan pedang menjadi getas. Bila proses pembuatan pedang tidak
berlangsung dengan baik, baja akan membentuk besi sementit, fase besi yang sangat rentan. Namun, para ahli
metalurgi Islam mampu mengontrol kerentanan inheren dan menempa bahan mentah tersebut menjadi senjata. Suatu artikel jurnal di Nature menceritakan bahwa tim riset yang diketuai
oleh Peter Paulfer dari universitas Dresden memiliki ide yang menceritakan
mengapa baja karbon dapat dibuat dan mengapa saat ini menghilang. Ide tersebut
didasari oleh ilmu pengetahuan material modern: Nanoteknologi, hal yang sulit terpikirkan pada abad ke-17.
Pembuatan
baja telah dipelajari dengan seksama dan didokumentasikan oleh para ilmuan
muslim. Ilmu diturunkan bagi para ahli pedang di Dunia Islam, yang menjaga dengan
baik rahasia ini. Baja Damaskus sangat berharga karena menggabungkan antara
kekuatan, elastisitas dan ketahanannya. Saat ini, ilmu mengenai teknik membuat baja Damaskus telah menghilang. Walaupun pembuatan baja telah berkembang dengan pesat, namun para peneliti sampai saat ini masih saja kesulitan untuk meniru dan membuat baja yang mirip dengan baja Damaskus. Dapat kita lihat bahwa ilmuan Islam pada abad 7 sudah memiliki kehebatan dalam pengembangan teknologi material yang bahkan melebihi bangsa lainnya. Saat ini tinggal bagaimana kita sebagai calon cendekiawan Islam yang harus menunjukan kemampuan kita dalam memecahkan berbagai persoalan bangsa bahkan menunjukan pada dunia bahwa ilmuan Islam juga tidak kalah dari ilmuan lainnya.
1 comments:
semuanya telah diatur,,,,,,,,,,,,,yang MAHA KUASA
bila ditemukan cara penempaan pedang seperti pedang damasku,,,
bisa berabe dijaman sekarang,,,,,
Post a Comment