*Bakal ada doa bersama buat UAS juga loh!
SITH MENGAJI dan DOA BERSAMA
*Bakal ada doa bersama buat UAS juga loh!
Mengikat yang mendesir, yang membuatmu melayang..
image source |
Saya sangat suka membaca, dibawah ini resume yang saya buat dari sebuah buku yang situlis salah satu penulis favorit saya, Hernowo. Tulisannya ringan, dan banyak dari tulisan tulisannya yang membuat kita jadi termotivasi buat banyak membaca dan menulis. Tanpa menggurui, bahkan beliau memaparkan sejelas jelasnya tahapan menulis. Bukan sekedar "langkah-langkah", tapi seolah beliau memahami perasaan kita sebagai pembaca.
* * * *
PERKAYA DIRI DENGAN MEMBACA
Ketika kau sedang memegang buku di tangan dan membacanya, bayangkan kau sedang berada pada balon udara yang terus membawamu melambung tinggi ke atas. Seperti itulah dirimu ketika membaca buku, materi yang baru membuatmu semakin tinggi dan lebih tahu banyak hal ketimbang sebelumnya. (h. 22)
Walaupun tidak semua isi buku aku pahami, tapi setidaknya aku telah melatih sel-sel otak ku untuk terus bekerja dan banyak hal yang dapat aku ketahui dari bacaanku. (Sofyamarwa, 2010)
"Makna adalah sesuatu yang mendesir di hatimu,hal-hal yang membuatmu melayang.." (Hernowo, 2004)Membaca buku membuat pembacanya aktif. Tulisan-tulisan pada buku dapat menimbulkan imajinasi-imajinasi tersendiri bagi pembaca. Ketika kau membaca sebuah novel misalnya, muncul berbagai adegan dalam kepalamu, karakter pemain, setting latar, suara, warna, bahkan rasa. Ya, itulah yang membedakan ketika kita membaca buku dengan hanya sekedar menonton sajian di kotak kecil bernama televisi.
UBAH BEBAN YANG ADA MENJADI MANFAAT, MAKA BALON UDARAMU AKAN TERBANG LEBIH TINGGI LAGI :D
JAGA DAN SEBARKAN 'KEKAYAANMU' DENGAN MENULIS
Salah satu manfaat menulis adalah mengefektifkan kegiatan membaca buku (Hernowo, 2004).Jika kau suka membaca, nampaknya merupakan suatu keharusan untuk menuliskan apa yang kau dapatkan. Tulis saja kesan atau kalimat-kalimat ringan yang kau sukai, pokoknya "ikat" hal-hal yang bermanfaat bagi dirimu lewat tulisan.
Karena kau tahu? Betapa hebatnya efek yang ditimbulkan dari kegiatan baca-tulis yang dipadukan!
Pada mulanya mungkin kau hanya mencoba merumuskan gagasan -gagasan orang lain dari buku, namun pada akhirnya, kau akan terdorong untuk dapat menuliskan gagasan-gagasan mu sendiri lewat tulisan-tulisanmu! Ya, aku sudah merasakannya! Nah,sekarang saatnya merenung, apakah selama ini cara membaca saya sudah efektif bila tak dituliskan? Luangkan saja secuil waktumu (7-10 menit) untuk membaca buku dan menuliskan apa yang sudah diperoleh dari kegiatan membaca tersebut. Tak usah khawatir bila kau tak bisa jadi penulis hebat dalam waktu yang sebentar, toh yang harus kau pikirkan adalah apa manfaatnya bagi dirimu, itu saja.
Untuk mengetahui apakah suatu hal bermanfaat bagimu atau tidak, tanyakan secara tajam pada dirimu! Dengan begitu, biasanya otak akan mulai berpikir, mencari berbagai motivasi, sehingga akhirnya kau dapat mengemukakan berbagai alasan kenapa kau mau melakukan hal itu.
PILIHLAH BUKU-BUKU YANG MENGGERAKKAN PIKIRANMU.
"Kita membaca buku untuk mencari tahu tentang diri kita sendiri. Apa yang dilakukan, dipikirkan, dan dirasakan oleh orang lain, entah mereka nyata atau hanya imajiner, merupakan petunjuk yang sangat penting terhadap pemahaman kita mengenai apa sebenarnya diri kita ini, dan bisa menjadi apakah kita ini." (Ursula K. Le Guin-seorang penulis) h. 67
Seseorang dengan judul buku pilihannya bisa menunjukkan siapa dirinya. Tentu saja, kebutuhannya lah yang mendorong dirinya untuk memilih judul buku tersebut. Pada hakikatnya tidak ada buku yang tidak bermanfaat. Namun juga tidak bisa dipungkiri bahwa banyak buku yang sebenarnya kurang pantas untuk dibaca serta tidak penting untuk diketahui.
Pintar-pintarnya kita lah untuk memilih mana buku yang 'bergizi' mana yang tidak. Tapi ingat, yang kita cari adalah manfaat, maka petiklah manfaat dari apapun yang kau baca.
BERUSAHALAH SEKUAT TENAGA UNTUK MENULISKAN PIKIRANMU
Yang perlu ditulis adalah PIKIRANMU, bukan sekedar susunan huruf-huruf yang mati. Artinya,
ketika menulis, maka yang dipelajari adalah isi (pikiranmu), bukan sarana (kata-katamu). Jadi ketika menulis, bebaskan pikiranmu, ya, Sangat bebas! Maka bebaskan segala pikiran dari segala hal yang membatasi pikiranmu ketika menulis. Menurut James W. Pennebaker (seorang psikolog yang telah meneliti manfaat menulis secara bebas untuk keperluan penyembuhan diri. Penemuan tentang keajaiban menulis yang membuat sesorang dapat kebal dari serangan penyakit dan terutama sembuh dari tekanan yang menderanya) dalam bukunya Opening Up, jika kamu dalam keadaan bebas saat menulis, dan yang kau tulis adalah hal-hal yang menyesakimu, maka kamu akan terbantu dalam mengatasi tekanan yang menderamu.
Alirkan saja secara bebas! Kesalahan-kesalahanmu, pengalaman-pengalamanmu, perasaanmu
tentang dirimu, potensi-potensimu, pendapatmu,--semuanya! Sekali lagi, bebaskan dirimu dari segala hal! Keluarkan hingga bersih, Keluarkan, keluarkan! Kuras semuanya! Jadi plong? Ya, Lega!
Tak usahlah berpusing-pusing dulu dengan kaidah-kaidah kebahasaan. Lebih baik biasakan dirimu saja untuk terus menulis.
Nah, hasil tulisanmu yang bebas ini adalah bahan untuk tulisanmu. Bedakan kegiatan menulis
bebas (mengumpulkan bahan) dan menulis untuk dipublikasikan (yang dirapikan). Karena dua hal itu sangat berbeda.
PESAN PENTINGNYA: MENULISLAH UNTUK MELATIH DIRIMU AGAR MAU MENERIMA DIRIMU SECARA APA ADANYA. MENULISLAH BERBEKAL KEJUJURAN. TULISLAH APAPUN YANG ADA DI PIKIRAN DAN PERASAANMU. TERBUKALAH PADA DIRIMU SENDIRI KETIKA MENULIS.
BIASAKANLAH MEMBACA DAN MENULISKAN DIRIMU SETIAP HARI
Menulis yang baik diawali dengan menulis sesuatu yang ditujukan untuk keperluan diri sendiri dahulu. Baru setelah berlatih menulis bebas untuk keperuan diri sendiri secara rutin, tahap berikutnya adalah mempelajari kaidah-kaidah kebahasaan. Jika tahapan ini ditempuh, menulis dapat memberikan efek yang dahsyat!
Kaubisa tuliskan dalam buku catatan kecilmu dulu, tuliskan saja setiap hal berkesan yang kau alami, ya,tuliskan saja! Karena menulis dapat membantu seseorang untuk mengenali diri - mengenali pikiran, perasaan dan apapun yang bergejolak dalam diri.
IF YOU CAN DREAM IT, YOU CAN DO IT!
"Pikiran bukan sebuah wadah untuk diisi melainkan api yang harus dinyalakan." Plutarch***********************
Membaca dan menulislah setiap hari, lalu temukan bahwa kehidupanmu sangat menarik!
Resume buku Mengikat Makna karya Hernowo, 2004. Penerbit Mizan Learning Center: Bandung.
Diresume antara tanggal 29 Des-2 Jan
Nilai, Kebudayaan, dan Semangat Perubahan
Belajar dari Shaf Shalat yang Bolong
Foot to Foot, Shoulder to Shoulder! :D
Ta'lim: Peran Wanita dalam Peradaban
BCL (Beginilah Cerita si Lebah) Season 1
سم الله الرحمن الرحيم
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia" (QS. An-Nahl : 68)
Teman-teman semua, sebenarnya banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari lebah. Mungkin selama ini kita tidak menyadari bahwa dari perilaku lebah terkandung nilai-nilai yang sangat dalam bila kita pelajari (kenapa malah membicarakan nilai sih?). Mau tau nilai-nilainya? Yuk mari kita simak berikut ini :
1. Lebah hinggap di tempat yang bersih dan menyerap hanya yang bersih.
Lebah hanya hinggap di tempat-tempat pilihan. Dia sangat berbeda dengan lalat yang senang di tempat-tempat kotor. Lebah hanya akan mendatangi bunga-bunga atau buah-buahan atau tempat-tempat bersih lainnya yang mengandung bahan madu atau nektar.
Begitulah pula sifat seorang mukmin. Allah swt. berfirman:
"Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu." (Al-Baqarah: 168)
2. Mengeluarkan yang bersih.
Kita semua tentu mengetahui zat penting yang dapat dihasilkan oleh lebah, yaitu madu yang sangat dikenal karena berfungsi untuk kesehatan dan membantu menyembuhkan penyakit. Akan tetapi, sesungguhnya dari organ tubuh manakah madu dikeluarkan? Itulah salah satu keistimewaan lebah. Lebah produktif dengan kebaikan, bahkan dari organ tubuh yang pada binatang lain merupakan najis. Baru-baru ini, ditemukan pula produk lebah selain madu yang juga mempunyai khasiat tertentu untuk kesehatan. Produk apakah itu? AIR LIUR.
Seorang mukmin haruslah menjadi orang yang produktif dengan kebajikan. Allah berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan." (Al-Hajj: 77)
Al-khair adalah kebaikan atau kebajikan. Akan tetapi al-khair dalam ayat di atas bukan merujuk pada kebaikan dalam bentuk ibadah ritual. Sebab, perintah ke arah ibadah ritual sudah terwakili dengan kalimat “rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu” (irka’u, wasjudu, wa’budu rabbakum). Al-khair di dalam ayat itu justru bermakna kebaikan atau kebajikan yang buahnya dirasakan oleh manusia dan makhluk lainnya.
3. Tidak pernah merusak
Lebah tidak suka merusak ataupun mematahkan bunga, ranting, apalagi pohon yang dihinggapinya. Begitu juga seharusnya seorang mukmin. Seorang mukmin tidak pernah melakukan perusakan dalam hal apa pun. Bahkan dia selalu melakukan perbaikan-perbaikan dengan cara-cara yang tepat, salah satunya dengan berdakwah. Seorang mukmin juga harus berani mencegah dan menghentikan kezaliman.
4. Bekerja keras
Lebah adalah pekerja keras. Ketika muncul pertama kali dari biliknya (saat "menetas"), lebah pekerja membersihkan bilik sarangnya untuk telur baru dan setelah berumur tiga hari ia memberi makan larva, dengan membawakan serbuk sari madu. Subhanallah, hari-harinya dipenuhi dengan semangat berkarya dan beramal. Bukankah Allah pun memerintahkan kita untuk bekerja keras? Hal ini dijelaskan dalam firman Allah :
"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain." (Alam Nasyrah: 7)
5. Bekerja secara kelompok dan tunduk pada satu pimpinan
Lebah hidup dalam koloni besar, tidak pernah menyendiri. Mereka pun bekerja secara kolektif, dan masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri. Pembagian kerja yang dilakukan sangat baik dan efektif. Ketika mereka mendapatkan sumber sari madu, mereka akan memanggil teman-temannya untuk menghisapnya. Demikian pula ketika ada bahaya, seekor lebah akan mengeluarkan
feromon (suatu zat kimia yang dikeluarkan oleh binatang tertentu untuk memberi isyarat tertentu) untuk mengundang teman-temannya agar membantu dirinya. Itulah seharusnya sikap orang-orang beriman. "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh." (Ash-Shaff: 4)
6. Tidak pernah melukai kecuali diganggu
Lebah tidak pernah memulai menyerang. Ia akan menyerang hanya manakala merasa terganggu atau terancam. Dan untuk mempertahankan "kehormatan" umat lebah itu, mereka rela mati dengan melepas sengatnya di tubuh pihak yang diserang. Sikap seorang mukmin juga harus seperti itu, yaitu tidak mencari-cari musuh, tetapi ketika kehormatan kita diancam, maka kita harus siap untuk membelanya. Karena kehormatan sebagai seorang muslim dan mukmin harus kita jaga sampai kapan pun.
Teman-teman, ternyata banyak sekali hikmah yang dapat diambil dari kehidupan lebah. Hikmah tersebut perlu kita renungi untuk perbaikan diri kita. Apakah kita sudah berusaha untuk mengimplementasikan hikmah-hikmah tersebut? Hanya diri masing-masing dan Allah yang tahu.
Semoga kisah lebah ini dapat menginspirasi kita untuk terus lebih baik sebagaimana seorang muslim dan mukmin semestinya. Sehingga kita bisa menjadi muslim dan mukmin yang lebih baik sebagaimana yang diperintahkan Allah dan dicontohkan Rasulullah. Aamiin.
Wallahu a'lam bishshawab.
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."
(QS.Al Insyirah:5-6)
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bersambung ke BCL Season 2 ...
Daftar Pustaka
Muhammad, Arya. 2009. Hikmah Sang Lebah Madu. arya-muhamad.blogspot.com/2009/08/hikmah sang-lebah-madu.html. Diakses pada tanggal 24 Mei 2011.
Ozzan, 2007.Jadilah Seperti Lebah. http://bacaanhikmah.blogspot.com/2007/05/jadilah-seperti-lebah.html. Diakses pada tanggal 24 Mei 2011.
Anonim1, 2010. Dakwatuna.com. Diakses pada tanggal 24 Mei 2011.
Anonim2.2010. Keajaiban Lebah Madu. www.harunyahya.com/indo/buku/pesona02.htm. Diakses pada tanggal 24 Mei 2011.
Pedang Damaskus: Pedang Legenda Dalam Sejarah
Damascus Sabre |
Wave Pattern Close up of Islamic Sabre #10, made by Assad Ullah in the 17th Century. |
Damascus Blacksmith 1900 |