Oleh : Guess who (Biologi 2008)
Waktu berlalu tak kembali, menggerus apapun yang ada dihadapannya. Kebahagian bagi mereka yang beruntung melewatinya.
Kesedihan bagi mereka yang merugi melewatinya.
Demi masa,
Sungguh manusia berada dalam kerugian.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran. (Al ’Asr: 1-3)
Hari ini Laporan, besok laporan 2, laporan 3, lusa Ujian, besoknya lagi tugas, unit, eksternal, deadline kerja, janji satu, janji dua, rapat, dll. Begitu banyak hal yang harus kita lakukan begitu banyak hal yang menyita waktu kita, begitu banyak hal yang memeras keringat dan otak kita. Ya Hidup tidaklah mudah kawan, terlebih jika kita ingin tidak rugi di dunia ini. Kita harus kuat, semangat, tidak malas, rajin beramal dan bermental kuat.
Rasa tak berdaya dan malas adalah salah satu musuh terbesar bagi manusia, kedua rasa ini juga merupakan perbuatan tercela, Rasulullah SAW selalu berlindung diri kepada Allah SWT dari rasa ini,
“Ya Allah, aku berlindung diri kepada-Mu dari tidak berdaya, malas, pengecut, pikun, pelit.” (Muttafaq Alaih)
Berlindung kepada Allah adalah solusi yang paling tepat, karena hanya dengan izin Allah kita dapat melawan rasa malas. Kita harus berjuang lebih untuk menggerakan otot-otot kita, membuka mata kita dan menyingkirkan rasa berat tubuh yang membebani kita. Setelah kita mampu bangkit maka lakukanlah yang terbaik yang dapat kita lakukan saat itu, jangan menunda, jangan berpaling dan jangan berlari.
Mario Teguh pernah berkata dalam motivasinya :
“ Jika Anda pandai menunda, lalu mengapa Anda tidak menunda, Penundaan Anda?”
Pekerjaan yang paling sulit memang melawan kemalasan, sangat sulit, tapi pasti bisa dilakukan. Pertanyaan berikutnya adalah jika saya telah bangkit, telah melawan malas, telah berusaha dengan optimal, telah berdoa, namun tetap gagal, apa yang harus saya lakukan?, mengapa itu bisa terjadi? Mengapa?, Mengapa?
Dari Abu Hurairah ra, dia berkata : “Rasulullah SAW bersabda : “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada seorang muknin yang lemah, (akan tetapi) pada diri masing-masing ada kebaikan. Berambisilah selalu mengerjakan apa yang berguna bagimu dan mohonlah pertolongan pada Allah dan janganlah (menjadi orang yang) lemah. Apabila ada sesuatu menimpamu maka janganlah berkata: “Seandainya saja saya bertindak begini tentu hasilnya begini”, tetapi katakanlah: “Allah telah mentaqdirkan, dan apa saja yang dikehendaki pasti terjadi, karena Seandainya itu membuka pintu masuknya syetan. (HR Muslim)
(disunting dari Tarjamah Riyadhus Shalihin, hal 157)
Dari hadist di atas jelas disebutkan bahwa sebagai muslim, kita tidak boleh lemah, tak boleh mengeluh dan selalu memetik hikmah dibalik setiap peristiwa. Jangan pernah merasa sedih dan takut hanya karena masalah dunia, coba renungkan kembali Al Baqarah : 111-112.
Mari berjuang bersama-sama Saudaraku!!. Hidup masih panjang, masih ada esok, masih ada lusa, baik di dunia, baik di akhirat, sesungguhnya manusia akan kembali ke sisi-Nya.
0 comments:
Post a Comment