Bertahun-tahun sudah
kita meluangkan waktu kita untuk menuntut ilmu di kampus ITB tercinta ini.
Banyak kebahagiaan yang kita rasakan, namun suka dan duka juga begitu banyak.
Mengingat masa-masa indah dahulu terkadang membuat kita tersenyum sendiri,
tertawa, bahkan bisa menangis. Beginilah romansa akan seorang penuntut ilmu.
Akan tetapi, satu hal yang mungkin sering kita lupakan, yaitu apakah ilmu yang
kita dapat ini bermanfaat atau kah sebaliknya.
Ada sebuah hadis yang
diriwayatkan oleh seorang sahabat yang bernama Zaid bin Arqam radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
berkata,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا
Artinya: “Ya
Allah. Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari ilmu yang tidak
bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah merasa
kenyang dan dari doa yang tidak dikabulkan.” (HR Muslim No. 6906 dan yang
lainnya dengan lafaz-lafaz yang mirip).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
sebaik-baiknya manusia di sisi Allah subhanallahu
wa ta’ala saja masih mengucapkan doa ini, apalagi kita yang cuma manusia
biasa penuh khilaf ini. Oleh karena itu, bagi kita sangatlah penting untuk
mengetahui ciri-ciri ilmu yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat. Berikut
ini adalah beberapa ciri ilmu yang bermanfaat dan tidak bermanfaat yang diambil
dari kitab yang berjudul Bayan Fadhli
‘Ilmissalaf ‘ala ‘Ilmilkhala karangan Ibnu Rajab rahimahullah.
Ciri-ciri ilmu yang bermanfaat di dalam diri
seseorang:
1.
Menghasilkan
rasa takut dan cinta kepada Allah.
2.
Menjadikan
hati tunduk atau khusyuk kepada Allah dan selalu bersikap tawaduk.
3.
Membuat
jiwa selalu merasa cukup dengan hal-hal yang halal.
4.
Menumbuhkan
rasa zuhud terhadap dunia.
5.
Senantiasa
didengar doanya.
6.
Ilmu itu
senantiasa berada di hatinya.
7.
Menganggap
bahwa dirinya tidak memiliki sesuatu dan kedudukan.
8.
Menjadikannya
tidak suka dengan pujian.
9.
Selalu
mengharapkan akhirat.
10. Tidak mengatakan bahwa dia berilmu sedangkan
orang lain bodoh.
11. Berbaik sangka terhadap ahli ilmu dan berburuk
sangka pada dirinya.
12. Sedikit berbicara karena takut jika salah dan
tidak berbicara kecuali dengan ilmu.
Adapun
ciri-ciri ilmu yang tidak bermanfaat di dalam diri seseorang:
1.
Ilmu yang
diperoleh hanya di lisan bukan di hati.
2.
Tidak
menumbuhkan rasa takut pada Allah.
3.
Tidak
pernah merasa kenyang dengan dunia.
4.
Tidak
dikabulkan doanya.
5.
Tidak
menjauhkannya dari apa-apa yang membuat Allah murka.
6.
Semakin
menjadikannya sombong dan angkuh.
7.
Semakin mencari
kedudukan yang tinggi di dunia.
8.
Tidak
menerima kebenaran dan sombong terhadapnya.
9.
Mengatakan
orang lain bodoh dan merasa bahwa dirinya selalu benar dengan ilmunya.
10. Banyak bicara dan tidak bisa mengontrol
kata-kata.
Oleh karena itu marilah kita selalu menata diri
dan selalu bersyukur dengan ilmu yang telah kita dapatkan. Dengan sedikit-sedikit
mengamalkannya, banyak berdoa, banyak beribadah, dan banyak memberikan manfaat
terhadap sesama. Tidak dengan malam hura-hura, joget-joget, campur baur laki-laki dan perempuan, dan yang
sejenisnya yang dapat mengundang murka Allah azza wa jalla.
Sumber: muslim.or.id dengan penyesuaian dari
penulis